Tuesday, 31 May 2016

Silaturahmi Gubernur Banten dengan Mahasiswa Banten Se-Bogor Raya



Dramaga-Bogor-Jawa Barat
05 Mei 2016
            Sebuah prestasi yang sangat membanggakan dan merupakan agenda puncak kegiatan KMB yaitu Gubernur Banten Bapak Rano Karno mantan aktor Si Doel beserata DPRD kota Bogor dapat memenuuhi undangan dari Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) se-Bogor Raya untuk mengunjungi Asrama banten yang berletakkan di Drama-Bogor-Jawa Barat. Momen ini tentu menjadi momen istimewa bagi  mahasiswa Banten selaku kaum yang dibebani Intelektual dan dituntut untuk berpikir lebih jauh untuk mencurahkan segenap Uneg-uneg terhadap pemerintahan banten, tentu tidak lain tidak bukan untuk memperoleh solusi kongkret menuju banten yang maju.
            Tepat pukul 10:30 bang Doel menginjankan kakinya di asrama Banten. Sambutan meriah pun ditampakan oleh segenap mahasiswa banten. Namun lucunya ketika para mahasiswa hendak menjalurkan tangannya untuk bersalaman kepada pak gubernur, pak gubernur malah mencari kamar mandi dahulu itulah kelucuan gubenur banten yang biasa disapa dengan bang Doel tersebut. Tak lama setelah itu gubernur pun langsung menaiki panggung yang sudah disediakan oleh segenap mahasiswa banten dengan sapaan salam dengan logat khasnya. Acara pun di buka oleh MC sudari Nurul mahasiswa Huhamka. Tak lama setelah itu MC pun langsung mempersilahkan ketua umum KMB se-Bogor Raya saudara kang Dasir Ibnu Ahmad : beliau begitu terbuka menjelaskan pergerakan mahasiswa banten se-Bogor Raya dengan segenapa kegejolakannya dan semangat yang memnggebu-gebu ujar kang Dasir ketua umum KMB se-Bogor Raya. Beliau menjelaskan dengan transparansi bahwa jumlah mahasiswa Banten yang menjadi mahasiswa di Bogor berjumlah 4.000 jiwa namun yang aktif sekitar 1.500 dikarenakan mobilitasnya rendah sebab kepengurusan KMB sendiri di bagi dua Kepengurusan yaitu kepengurusan pusat dan komisariat kampus masing-masing. Beliau dengan tegas menjelaskan program-program mahasiswa Banten yang menjunjung Tri Darama Perguruan tinggi yaitu pendidikan, riset dan pengabdian namun ujarnya yang dilakukan mahasiswa banten terhadap Bogor fokus pada pengabdian masyarakat baik masyarakat Bogor itu sendiri dan masyarakat Banten sebagaimana slogannya “Dimana bimi dijunjung disitu kita dipijak” karena ujarnya ketika mahasiswa sudah fokus pada pengabdian masyarakat maka pendidikan dan risetpun akan mengikuti dengan sendirinya. Beliau menerangkan bahwa ada beberapa program pengabdian yang sudah dilaksanakan mahasiswa banten se-Bogor Raya diantaranya kemah bakti mayarakat Banten, patepung Riung, penanaman pohon serta malam keakraban Mahasiswa Banten Se-Bogor ’’meski untuk melaksanakan program tersebut hanya modal nekad yang dijunjung” ujarnya, dan masih banyak lagi program pengabdian dan pengembangan SDM yang akan terus diimplementasikan oleh mahasiswa Banten se-bogor raya ujuar kang Dasir Ketua Umum KMB Se-Bogor Raya. Mendengar paparan kang Dasir, Rano Karno atau yang biasa dipanggil Bang Doel tersenyum seraya menampakan kebahagiaannya terhadap mahasiswa Banten di Bogor.
            Kang Dasir pun tak segan-segan mencurahkan segala kelu kasahnya terhadap setiap kegiatan KMB Bogor yang hanya Modal nekad, beliau dengan santun meminta dukungan Pemprov Banten untuk mendukung baik secara moril maupun materil terhadap setiap kegiatan banten terlebih dalam pembangunan asrama yang menjadi tempat kediaman mahasiswa Banten di Bogor, bang Doel pun hanya bisa menganguk seraaya memberi harapan kepada seluruh mahasiswa Banten se-Bogor Raya.
            Setelah sambutan kang dasir ketua umum KMB se-Bogor Raya acara pun di lanjutkan oleh MC dengan sambutan dari Rano karno (Gubernur Banten). Isi sambutan beliau cenderung menjelaskan dengan detail potensi provinsi Banten yaitu potensial tempat wisata dan strategis wilayah yang dilalui selat sunda dengan dilengkapi pelabuhan dan bandara Sukarno-Hatta. Beliau menerangkan bahwa provinsi Banten sangat potensial sebagai sasaran investasi dan alhamdulillah beliau mampu membuka peluang investasi tersebut kepada negara Australia yang merupakan pertama kalinya Australia membuka jalur investasi terhadap indonesia yang bertepatan di provinsi Banten. Beliau pun menjelaskan bahwa Indeks Pembangunan manusia (IPM) meningkat dari yang tadinya peringkat 23 menjadi peringkat 8 meski hal demikain masih terlihat rendah untuk sekala provinsi tapi baginya hal tersebut sudah merupakan gerakan hebat dan kebahagian tersendiri bagi pemprov Banten.
            Beliau pun menerangkan potensi Banten di sektor laut, Banten merupakan wilayah yang dikelilingi lautan yang indah sebagai wisata dan diandugrahkan kekayaan alam yang melimpah dengan terdapatnya macam-macam ikan laut. Namun, meski demikian beliau sempat mengeluh dikarenakan masih banyak masyarakat Banten yang tidak memumpuni dan tidak memiliki kemampuan ahli sehingga mau tidak mau masyarakat Banten hanya mampu menjadi pesuruh saja seperti tukang sapu dan lain sebagainya. Baliau pun menerangkan bahwa masyarakat Banten perlu di bina dalam strategi ekonomi jangan sampai para wisatawa kapok mengunjungi banten yang sudah susah payah dipromosikan oleh pemprov Banten dikarenakan bingung tanpa ada yang menuntun “masyarakat Banten ga bisa Bahasa asing” ujarnya. Maka beliau pun menegaskan bahwa masyarakat Banten wajib menguasai bahasa asing diantaranya inggris, cina, jepang, karena kedepannya Provinsi Banten akan menjadi pusat penelitian dan wisata di Indonsia yang akan mengalahkan Bali. Beliau pun menegaskan ”jangan sampai para touris kapok dengan harga teh botol senilai Rp. 80.000, dengan dalih senin sampai jumat sepi ya maka terpaksa para pedagang menaikan harga pada hari libur”. Beliau pun menegaskan bahwa masyarakat banten harus memperbaiki Mindset nya. Masyarakat Banten harus berpikir maju untuk Banten dan memaksimalkan potensi Banten yang menjadi pusat penelitian, wisata dan kebudayaan, jangan sampai masyarakat Banten dikelabuhi oleh masa lalu “ yang lalu biar lah berlalu, Banten yang sekarang untuk menuju masa depan Banten yang maju” . beliau pun memaparkan peluang-peluang kerja bagi masyarakat Banten sesuai dengan kemampuan ahlinya masing-masing, kemudian beliau menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Banten itu saat pertumbuhan ekonomi nasional menurun namun pertumbuhan ekonomi Banten malah meningkat. beliau pun mencurahkan isi hatinya kepada mahasiswa yaitu sudah biasa Banten di kucilkan, sudah biasa Banten di cuekan, tapi yang jelas kita sebagai warga banten harus terus bekerja optimal untuk Banten. Beliau pun memaparkan prestasinya sebagai Gubernur Banten terhadap salah satu bentuk kepeduliannya terhadap mahasiswa Banten yaitu mengunjungi segenap mahasiswa Banten di Al Azhar University, UIN Syarif Hidayatullah Ciputat-Banten dan insyaallah kedepannya setelah selesai dari kunjungan ke Asrama Banten beliau pun akan segera memnuhi undangan dari kumpulan mahasiswa Bnten yang ada di Jogjakarta dan Bandung, begitulah sambutan singkat dan padat dari Gubernur Banten Rano Karno.
            Setelah sambutan-sambutan sudah dilaksanakan MC pun melanjutkan ke agenda selanjutnya yaitu dialog umum yang di pandu oleh kang dayat salah satu senior KMB Bogor. Dengan wajah khas Banten kang Dayat pun mempersilahkan kepada seluruh audient yang terdiri dari mahasiswa sarjana maupun pasca sarjana. Tiga sesi pertanyaan pun di buka oleh kang dayat. Pertanyaan pertama pun di awali oleh seorang mahasiswa Banten asal Serang yaitu Ramdani yang berkuliah di Institut Pertanian Bogor Fakutas Ekologi Manusia, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Ramdani dengan tenang menjelaskan curahan hatinya bahwa dirinya selalu di bully oleh teman-teman kampusnya dikerenakan Banten menjadi provinsi yang memproleh predikat IPM terendah, Ramdani pun dengan lantang menjelaskan bahwa untuk meningkatkan IPM provinsi Banten bukan hanya tugas pemerintah Banten semata tapi tugas kita semua sebagai kaum intelektual yang harus terus berkolaborasi dengan pemerintahan provinsi Banten. Ramdani pun memberi pernyataan bahwa mahasiswa Banten sebenarnya sangat prestatif dan aktif namun sayangnya para mahasiswa Banten tidak memahami potensial dan peluang untuk membangun Banten sehingga mereka enggan mengabdikan dirinya pada Provinsi Banten, maka solusi kongkret nya yaitu dengan memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pelatihan softskill yang harus dilakukan oleh KMB. Namun tentu untuk menyukseskan kegiatan KMB pemerintahan Provinsi Banten perlu mendukung baik dalam bentuk moril maupun materil. Pertanyaan kedua diajukan oleh Mahasiswa asal kota Serang saudari Ranti dari IPB fakultas Ekonomi Menejemen, Departemen Ekonomi Syariah. Ranti bertanya adakah beasiswa atau bantuan pendidikan yang disalurkan oleh Pemprov Banten soalnya dia melihat bahwa pemprov lain menyalurkan bantuan pendidikan terutama Jawa Barat. Hal itu ditanyakan Ranti karena dia akan melakukan kegiatan Student Exchange ke Taillan namun dia pesimis karena tidak ada bantuan dari pemprov Banten. Ranti pun menerangkan bahwa banyak mahasiswa asal Banten yang berprestasi dan hendak melaksanakan hal yang sama, maka Ranti pun menegaskan agar pemprov Banten menjelaskan dengan detail terhadap pertanyaannya tersebut karena pertanyaannya menyangkut pengembangan kualitas mahasiswa asal Banten dalam segi pendidikan. Selanjutnya pertanyaan terakhir pada sesi pertama yaitu dia ajukan oleh saudara Rio mahasiswa IPB asal Banten. Rio bertnya mengenai pembangunan infrastruktur yang belum maksimal karena di Banten masih banyak jalan dan jembatan yang rusak dan penjelasan mengenai potensi pengembangan ekonomi khusus.
            Sesi pertma pun telai usai kini giliran pak gubernur menjawab aspirasi-aspirasi mashasiswa asla Banten tersebut. Pertanyaan pertama dari saudara Ramdani beliau jawab dengan tegas bahwa sudah biasa Banten di Bully karena pola pikir masyarakat Indoensia sudah buruk terhadap Banten. Yang terpenting yang perlu diketahui bahwa mulai tahun 2016 banyak terjadi peningkatan di pemprov banten diantaranya IPM yang membaik dari tahun sebelumnya, APBD yang terus meningkat hingga mencapai 4 triliun/tahunnya, dan kedepannya masyarakat Banten harus terus berupaya untuk memajukan mindsetnya bahwa Banten sekarang bukan banten yang dulu karena kedepannya Provinsi Banten akan menjadi pusat perhatian para investor asing, kemudian beliau menegaskan siap mendukung setiap program KMB yang mengarah terhadap mengembangan SDM dan pengabdian masyarakat “tinggal nanti diatur saja oleh ketua umum mengenai kegiatannya dan dikomunikasikan saja ke pemprov Banten, dan pemprov Banten siap memfasilitasi dalam bentuk peralatan kesenian dan kebudayaan yaitu rampak bentuk d.l.l” ujar Rano Karno dalam menjawab peranyaan Ramdani. Kemudian beliau pun langsung menjawab pertanyaan ke dua dari saudari Ranti dengan tegas bahwa sebenarnya ada bantuan pendidikan yaitu untuk tingkat sarjan sebesar 300 kuota, pasca sarjana 150 kuota, tinggal nanti dikonsolidasikan saja para pemerintahan daerah karena penerimaan beasiswa harus melalui mekanisme pemerintahan daerah dengan standarisasi tersendiri, kalo mekanismenya sudah jelas maka pemprov Banten akan langsung menyalurakan beasiswa tersebut.mkemudian mengenai student exchangebeliau mendukng kegiatan tersebut “Lanjutakan” ujarnya. Kemudian persoalan bantuan silahkan konsolidasikan dengan pemerintahan daerah. Kemudian pertanyaan terakhir disesi pertama dari saudara Rio langsung dijawab pak Rano karno. Maslah pembangunan infrastruktur akan segera direncanakan dan beliaupun menegaskan bahwa dirinya baru menjabat sebagai Gubernur baru kemarin sejak Agustus 2015, “ribet loh menjadi pemagku jabatan yang diikat kasus hukum selama 1,5 tahun”  ujarnya dalam menjawab pertanyaan saudara Rio.
            Selanjutnya sesi kedua pun dibuka oleh kang dayat senior KMB empat pertanyaan. Pertanyaan pertama pada sesi kedua pun diawali oleh pertnyaan saudara yusuf darai IPB. Yusuf memberi pernyataan bahwa di kampus IPB ada yang namanya OMDA atau Organisasi Daerah yang menampakan persaingan antar OMDA yang sengit dengan men Show segala kemajuan daerah. Kalo di IPB sendiri terdapat dua agenda OMDA terdekat yang akan dilaksanakan yaitu Gebyar Nusantara (Genus) dan Festifal Buah dan Bunga Nusantara (FBBN), dalam acara tersebut OMDA diberi mandat dan kewajiban untuk menamoilkan kebudayaan dan hasil buh dan bunga, tentu dengan jelas para OMDA melaksanakan persaingan bergengsi untuk menunjukan cutra baik Daerahnya. Pertanyaannya apakah pemprov banten siap mendukung baik dalam bentuk moril maupun materil untuk acara bergengsi tersebut karena sejujurnya kami sangat mengharapkan dukungugan tersebut. Kemudian, pertanyaan kedua diajukan oleh alumni mahasiswa IPB yang baru lulus tahun kemarin yaitu saudara Rifqi (mantan ketum KMB Bogor). Terlebih dahulu Rifqi mengajukan sebuah pernyataan bahwa dia pernah melakukan riset terhadap potensi daerah ujung kulon dan tejung lesung, Rifqi sangat melihat jauh mengenai potensi tersebut bhkan beliaupun berpendapat bahwa mahasiswa bukan lagi mencari pekerjaan ketika sudah lulus tapi dengan tegas Rifqi menyatakan bahwa para sarjana harus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Banten khusunya. “Namun beliau menyatakan bahwa ada masalah dala penyaluran modal soalnya ketika Rifqi meminjam modal ke Bank banyak sekali hambatannya diantaranya harus menjadi nasabah minimal 2 tahun lah dan lain sebagainya” ujar Rifqi dengan tegas meminta pak gubernur menanggapi keluhannya. Kemudian  pertanyaan selanjutanya pun di ajukan oleh kang Nurul Hayat merupakan mahasiswa pasca sarjana sekaligus Dosen Untirta, tak bosan-bosan lagi-lagi para penanya mengajkan pernyaataan terlebih dahulu, kang Nurhayat sempat menyatakan dengan nada tegas bahwa bang Doel adalah budayawan sejati yang menjunjung tinggi kebudyaan. Kemudain maslaha kebudayaan di Banten kang Nurhayat menyatakan dirinya pernah melakukan kegiatan diskusi dengan para sosiolog dan para dosen UI yang hendak melaksanakan riset di Baduy, bahwa para ilmuwan pun menyatakan kesalahannya telah mengeksplor kebudayaan Banten yang tidak menjunjung tingggin kearifan lokal. Bahwa sebenarnya masyarakat Baduy sangat mengharapkan para ilmuan yang melaksanakan riset atau para wisatawan yang berkunjung melalui proses adat dan meyesuaikan budaya daerah tersebut. Beliaupun dengan tegas menyatakan bahwa masyarakat Baduy sebenarnya tidak ingin membuat KTP karena sejatinya KTP mereka adalah ideentitas mereka yang melekat pada budaya mereka yang diwujudkan dalam bentuk pakaian khas atau yang sering kita lihat yaitu penutup kepala yang bercorak batik biru, maka harapannya kedepannya ada plestarian kebudayaan dengan menerapkan kebijakan wajib dihari tertentu mayarakat Banten berpakaian kebudayaan , kemudian masyarakat Baduy pun sebenarnya tidak ingin di pasang tugu patung yang jauh tidak sesuai dengan ciri khas dan kebdayaannya. Maka dengan tegas Nurhayan pun meminta tanggapan kepada Bang Doel selaku penjunjuang tinggi kebudayaan. Kemudian pertnyaan ke tiga pun dianjukan oleh saudara Ade mahasiswa aslal banten yang berkuliah di El-Rahma Education Center yaitu mengenai keadaan daerahnya, Ade pun menyatakan sebuah slogan bahwa “Rumput tetangga lebih hijau” beliau menyatakan bahwa pabrik-pabrik di daerahnya (Cikotok) tidak memperhatikan lingkungan terbukti dengan pencemaran limbah yang merugikan masyarakat sekitar dalam mendapatkan air bersih dan suasan yang sudah tidak lagi asri. Ade pun menegaskan agar pemprov Banten memperhatikan daerah perbatasan secara khusus.
            Selanjutnya pak gubernur pun langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut pak Rano langsung menjawab pertanyaan saudara Yusuf mengenai dukungan pada setip kegiaan kampusnya, dengan tegas pak gubernur siap mendukung dan kedepannya acara-acara kesenian dan kebudayaan tersebut harus diprioritaskan bila perlu kedepannya pemmprov Banten akan menyediakan perlengkapan-perlengkapan kebudyan tersebut seperti sanggar budaya. Lanjut ke pertanyaan ke dua dsari saudara rifqi masalah peminjaman modal yaitu hambatannya Banten belum memiliki Bank sendiri karena bank banten masih gabung dengan jawa barat yaitu bank Jabarbanten yang sebenarnya pemasukan yang besar itu dari banten sekita 70%, kedepannya banten akan memiliki Bank sendiri dan beliupun sempat memberikan motivasi kepada Rifqi untuk terus berusaha  mengimplementasikan cita-citanya dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Lanjut ke jawaban pertanyaan ke tiga dari kang Nurhayat pak Rano Karno menerangkan bahwa sebenarnya identitas Banten itu apa? Badak kah, Majid Banten lama kah atau apa? Nah masalahnya Banten itu tidak punya identitas yang sebenarnya mengenai kebudayaan seperti jakarta yaitu Monas, Jogja yaitu candi. Maka jika kita sepakat bahwa identitas Banten adalah masjid Banten Lama maka ya sudah seharusnya kita membenai identitas tersebut , “ga mau kan jika identitas Banten itu dakamnya kotor, kumuh, jorok” ujarnya, maka kedepannya pemprov Banten akan membenai identitas tersebut minimal luarnya. Kemudian mengenai kebudayaan banten banyak lah kendala untuk melestarikan kebudayaan tesebut banyak anggapan kuno kristenisasi lah d.l.l dan persoalan KTP masalhnya itu mengenai identitas agama, nah ini lah yang menjadi permasalahan mengapa masyarakat Baduy enggan membuat KTP. Kedepannya pemprov banten akan memaksimalkan dengan sisa waktu yang ada untuk meletarikan kebudayaan Banten. Kemudain menjawab pertanyaan Fatoni beliau siap memberi perhatian lebih terhadap daerah perbatasansengan sisa waktu yang ada, orang aset terbesar kita sebenarnya yan di daerah perbatasn seperti bandara sukarno-hatta.
            Sesi dialog pun telah usai dengan sedikit lelucon yang dilakukan oleh kang Dayat yang membuat para audient tertawa terbahak-bahak. Kemudian dilanjutakan ke sesi selanjutanya yaitu penanaman phon oleh Gubernur Banten dan Wkil DPRD Bogor ditelataran halaman asrama mahasiswa banten. Dilanjutakan ke acara makan-makan dengan ciri khas Banten yaitu makan babarengan, ririungan dengan nasi liwet yang diwadahi oleh daun dengan lauk emas, jengkol gooreng, ikan teri, tempe goreng, lalab dan sambal pedas buatan Mpok ketring asal betawi. Gubernur dan para mahasiswa pun terlihat sangat menikmati momen langka tersebut yang di ramaikan pula o;eh ormas Banten BPKB serta para media. Setelah sesi makan usai di lanjut ke sesi foto-foto terlihat antusiasme audient untuk dapat berfoto dengan gubernur Banten yang sekaligus mantan arktor film bang Doel anak sekolah ini. Terdengar nyeleneh dari mahasiswa Banten “Beruntung lah boga Gubernur artis’’. Berikut rangkaian acara silaturahmi gubernur banten Pak Rano Karno beserta aparatur pemerintah lainnya yaitu kang Rizal (KanHub) dan DPRD beserta staff jajarannya yang dibeking oleh komunitas Bogor  hejo dan media. Acara silaturahmi pun telah usai kemudian pak gubernur pun menyempatkan untuk mengecek keadaan asrama mahasiswa banten dengan segenap janji akan memperluas asrama hingga akan membuat asrama untuk mahasiswa putrinya. Taklama itu pak gubenur pun melanjutakan perjalanan pulang, sungguh sangat terlihat dari wajah Rano Karmo yang mencerahkan kebahagiaan mampu mengunjungi mahasiswa Banten yang di Bogor. Selanjutnya KMB akan melaksanakan kegitan refreshing yaitu jalan-jalan ke Anyer pada tanggal 28-29 Mei 2016.



Penulis Realise            : Ramdani
Kantor Redaksi           : Sekretariatan Asrama Banten



0 comments:

Post a Comment

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons