05
Mei 2016
Sebuah prestasi yang sangat
membanggakan dan merupakan agenda puncak kegiatan KMB yaitu Gubernur Banten
Bapak Rano Karno mantan aktor Si Doel beserata DPRD kota Bogor dapat memenuuhi
undangan dari Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) se-Bogor Raya untuk mengunjungi
Asrama banten yang berletakkan di Drama-Bogor-Jawa Barat. Momen ini tentu
menjadi momen istimewa bagi mahasiswa
Banten selaku kaum yang dibebani Intelektual dan dituntut untuk berpikir lebih
jauh untuk mencurahkan segenap Uneg-uneg terhadap
pemerintahan banten, tentu tidak lain tidak bukan untuk memperoleh solusi
kongkret menuju banten yang maju.
Tepat pukul 10:30 bang Doel
menginjankan kakinya di asrama Banten. Sambutan meriah pun ditampakan oleh
segenap mahasiswa banten. Namun lucunya ketika para mahasiswa hendak
menjalurkan tangannya untuk bersalaman kepada pak gubernur, pak gubernur malah
mencari kamar mandi dahulu itulah kelucuan gubenur banten yang biasa disapa
dengan bang Doel tersebut. Tak lama setelah itu gubernur pun langsung menaiki
panggung yang sudah disediakan oleh segenap mahasiswa banten dengan sapaan
salam dengan logat khasnya. Acara pun di buka oleh MC sudari Nurul mahasiswa
Huhamka. Tak lama setelah itu MC pun langsung mempersilahkan ketua umum KMB
se-Bogor Raya saudara kang Dasir Ibnu Ahmad : beliau begitu terbuka menjelaskan
pergerakan mahasiswa banten se-Bogor Raya dengan segenapa kegejolakannya dan semangat
yang memnggebu-gebu ujar kang Dasir ketua umum KMB se-Bogor Raya. Beliau
menjelaskan dengan transparansi bahwa jumlah mahasiswa Banten yang menjadi
mahasiswa di Bogor berjumlah 4.000 jiwa namun yang aktif sekitar 1.500
dikarenakan mobilitasnya rendah sebab kepengurusan KMB sendiri di bagi dua
Kepengurusan yaitu kepengurusan pusat dan komisariat kampus masing-masing.
Beliau dengan tegas menjelaskan program-program mahasiswa Banten yang
menjunjung Tri Darama Perguruan tinggi yaitu pendidikan, riset dan pengabdian
namun ujarnya yang dilakukan mahasiswa banten terhadap Bogor fokus pada
pengabdian masyarakat baik masyarakat Bogor itu sendiri dan masyarakat Banten sebagaimana
slogannya “Dimana bimi dijunjung disitu
kita dipijak” karena ujarnya ketika mahasiswa sudah fokus pada pengabdian
masyarakat maka pendidikan dan risetpun akan mengikuti dengan sendirinya.
Beliau menerangkan bahwa ada beberapa program pengabdian yang sudah
dilaksanakan mahasiswa banten se-Bogor Raya diantaranya kemah bakti mayarakat
Banten, patepung Riung, penanaman pohon serta malam keakraban Mahasiswa Banten
Se-Bogor ’’meski untuk melaksanakan
program tersebut hanya modal nekad yang dijunjung” ujarnya, dan masih
banyak lagi program pengabdian dan pengembangan SDM yang akan terus
diimplementasikan oleh mahasiswa Banten se-bogor raya ujuar kang Dasir Ketua
Umum KMB Se-Bogor Raya. Mendengar paparan kang Dasir, Rano Karno atau yang
biasa dipanggil Bang Doel tersenyum seraya menampakan kebahagiaannya terhadap
mahasiswa Banten di Bogor.
Kang Dasir pun tak segan-segan
mencurahkan segala kelu kasahnya terhadap setiap kegiatan KMB Bogor yang hanya
Modal nekad, beliau dengan santun meminta dukungan Pemprov Banten untuk
mendukung baik secara moril maupun materil terhadap setiap kegiatan banten
terlebih dalam pembangunan asrama yang menjadi tempat kediaman mahasiswa Banten
di Bogor, bang Doel pun hanya bisa menganguk seraaya memberi harapan kepada
seluruh mahasiswa Banten se-Bogor Raya.
Setelah sambutan kang dasir ketua
umum KMB se-Bogor Raya acara pun di lanjutkan oleh MC dengan sambutan dari Rano
karno (Gubernur Banten). Isi sambutan beliau cenderung menjelaskan dengan
detail potensi provinsi Banten yaitu potensial tempat wisata dan strategis
wilayah yang dilalui selat sunda dengan dilengkapi pelabuhan dan bandara Sukarno-Hatta.
Beliau menerangkan bahwa provinsi Banten sangat potensial sebagai sasaran
investasi dan alhamdulillah beliau mampu membuka peluang investasi tersebut
kepada negara Australia yang merupakan pertama kalinya Australia membuka jalur
investasi terhadap indonesia yang bertepatan di provinsi Banten. Beliau pun
menjelaskan bahwa Indeks Pembangunan manusia (IPM) meningkat dari yang tadinya
peringkat 23 menjadi peringkat 8 meski hal demikain masih terlihat rendah untuk
sekala provinsi tapi baginya hal tersebut sudah merupakan gerakan hebat dan
kebahagian tersendiri bagi pemprov Banten.
Beliau pun menerangkan potensi
Banten di sektor laut, Banten merupakan wilayah yang dikelilingi lautan yang
indah sebagai wisata dan diandugrahkan kekayaan alam yang melimpah dengan
terdapatnya macam-macam ikan laut. Namun, meski demikian beliau sempat mengeluh
dikarenakan masih banyak masyarakat Banten yang tidak memumpuni dan tidak
memiliki kemampuan ahli sehingga mau tidak mau masyarakat Banten hanya mampu
menjadi pesuruh saja seperti tukang sapu dan lain sebagainya. Baliau pun
menerangkan bahwa masyarakat Banten perlu di bina dalam strategi ekonomi jangan
sampai para wisatawa kapok mengunjungi banten yang sudah susah payah
dipromosikan oleh pemprov Banten dikarenakan bingung tanpa ada yang menuntun “masyarakat Banten ga bisa Bahasa asing”
ujarnya. Maka beliau pun menegaskan bahwa masyarakat Banten wajib menguasai
bahasa asing diantaranya inggris, cina, jepang, karena kedepannya Provinsi
Banten akan menjadi pusat penelitian dan wisata di Indonsia yang akan
mengalahkan Bali. Beliau pun menegaskan ”jangan
sampai para touris kapok dengan harga teh botol senilai Rp. 80.000, dengan
dalih senin sampai jumat sepi ya maka terpaksa para pedagang menaikan harga
pada hari libur”. Beliau pun menegaskan bahwa masyarakat banten harus
memperbaiki Mindset nya. Masyarakat Banten
harus berpikir maju untuk Banten dan memaksimalkan potensi Banten yang menjadi
pusat penelitian, wisata dan kebudayaan, jangan sampai masyarakat Banten
dikelabuhi oleh masa lalu “ yang lalu
biar lah berlalu, Banten yang sekarang untuk menuju masa depan Banten yang
maju” . beliau pun memaparkan peluang-peluang kerja bagi masyarakat Banten
sesuai dengan kemampuan ahlinya masing-masing, kemudian beliau menegaskan bahwa
pertumbuhan ekonomi Banten itu saat pertumbuhan ekonomi nasional menurun namun
pertumbuhan ekonomi Banten malah meningkat. beliau pun mencurahkan isi hatinya
kepada mahasiswa yaitu sudah biasa Banten di kucilkan, sudah biasa Banten di
cuekan, tapi yang jelas kita sebagai warga banten harus terus bekerja optimal
untuk Banten. Beliau pun memaparkan prestasinya sebagai Gubernur Banten
terhadap salah satu bentuk kepeduliannya terhadap mahasiswa Banten yaitu
mengunjungi segenap mahasiswa Banten di Al
Azhar University, UIN Syarif Hidayatullah Ciputat-Banten dan insyaallah
kedepannya setelah selesai dari kunjungan ke Asrama Banten beliau pun akan
segera memnuhi undangan dari kumpulan mahasiswa Bnten yang ada di Jogjakarta
dan Bandung, begitulah sambutan singkat dan padat dari Gubernur Banten Rano
Karno.
Setelah sambutan-sambutan sudah
dilaksanakan MC pun melanjutkan ke agenda selanjutnya yaitu dialog umum yang di
pandu oleh kang dayat salah satu senior KMB Bogor. Dengan wajah khas Banten
kang Dayat pun mempersilahkan kepada seluruh audient yang terdiri dari
mahasiswa sarjana maupun pasca sarjana. Tiga sesi pertanyaan pun di buka oleh
kang dayat. Pertanyaan pertama pun di awali oleh seorang mahasiswa Banten asal
Serang yaitu Ramdani yang berkuliah di Institut Pertanian Bogor Fakutas Ekologi
Manusia, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Ramdani
dengan tenang menjelaskan curahan hatinya bahwa dirinya selalu di bully oleh teman-teman kampusnya
dikerenakan Banten menjadi provinsi yang memproleh predikat IPM terendah,
Ramdani pun dengan lantang menjelaskan bahwa untuk meningkatkan IPM provinsi
Banten bukan hanya tugas pemerintah Banten semata tapi tugas kita semua sebagai
kaum intelektual yang harus terus berkolaborasi dengan pemerintahan provinsi
Banten. Ramdani pun memberi pernyataan bahwa mahasiswa Banten sebenarnya sangat
prestatif dan aktif namun sayangnya para mahasiswa Banten tidak memahami
potensial dan peluang untuk membangun Banten sehingga mereka enggan mengabdikan
dirinya pada Provinsi Banten, maka solusi kongkret
nya yaitu dengan memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada
pelatihan softskill yang harus dilakukan oleh KMB. Namun tentu untuk
menyukseskan kegiatan KMB pemerintahan Provinsi Banten perlu mendukung baik
dalam bentuk moril maupun materil. Pertanyaan kedua diajukan oleh Mahasiswa
asal kota Serang saudari Ranti dari IPB fakultas Ekonomi Menejemen, Departemen
Ekonomi Syariah. Ranti bertanya adakah beasiswa atau bantuan pendidikan yang
disalurkan oleh Pemprov Banten soalnya dia melihat bahwa pemprov lain
menyalurkan bantuan pendidikan terutama Jawa Barat. Hal itu ditanyakan Ranti
karena dia akan melakukan kegiatan Student
Exchange ke Taillan namun dia pesimis karena tidak ada bantuan dari pemprov
Banten. Ranti pun menerangkan bahwa banyak mahasiswa asal Banten yang
berprestasi dan hendak melaksanakan hal yang sama, maka Ranti pun menegaskan
agar pemprov Banten menjelaskan dengan detail terhadap pertanyaannya tersebut
karena pertanyaannya menyangkut pengembangan kualitas mahasiswa asal Banten
dalam segi pendidikan. Selanjutnya pertanyaan terakhir pada sesi pertama yaitu
dia ajukan oleh saudara Rio mahasiswa IPB asal Banten. Rio bertnya mengenai
pembangunan infrastruktur yang belum maksimal karena di Banten masih banyak
jalan dan jembatan yang rusak dan penjelasan mengenai potensi pengembangan
ekonomi khusus.
Sesi pertma pun telai usai kini
giliran pak gubernur menjawab aspirasi-aspirasi mashasiswa asla Banten
tersebut. Pertanyaan pertama dari saudara Ramdani beliau jawab dengan tegas
bahwa sudah biasa Banten di Bully karena pola pikir masyarakat Indoensia sudah
buruk terhadap Banten. Yang terpenting yang perlu diketahui bahwa mulai tahun
2016 banyak terjadi peningkatan di pemprov banten diantaranya IPM yang membaik
dari tahun sebelumnya, APBD yang terus meningkat hingga mencapai 4
triliun/tahunnya, dan kedepannya masyarakat Banten harus terus berupaya untuk
memajukan mindsetnya bahwa Banten
sekarang bukan banten yang dulu karena kedepannya Provinsi Banten akan menjadi
pusat perhatian para investor asing, kemudian beliau menegaskan siap mendukung
setiap program KMB yang mengarah terhadap mengembangan SDM dan pengabdian
masyarakat “tinggal nanti diatur saja
oleh ketua umum mengenai kegiatannya dan dikomunikasikan saja ke pemprov Banten,
dan pemprov Banten siap memfasilitasi dalam bentuk peralatan kesenian dan
kebudayaan yaitu rampak bentuk d.l.l” ujar Rano Karno dalam menjawab peranyaan
Ramdani. Kemudian beliau pun langsung menjawab pertanyaan ke dua dari saudari
Ranti dengan tegas bahwa sebenarnya ada bantuan pendidikan yaitu untuk tingkat
sarjan sebesar 300 kuota, pasca sarjana 150 kuota, tinggal nanti
dikonsolidasikan saja para pemerintahan daerah karena penerimaan beasiswa harus
melalui mekanisme pemerintahan daerah dengan standarisasi tersendiri, kalo
mekanismenya sudah jelas maka pemprov Banten akan langsung menyalurakan
beasiswa tersebut.mkemudian mengenai student
exchangebeliau mendukng kegiatan tersebut “Lanjutakan” ujarnya. Kemudian persoalan bantuan silahkan
konsolidasikan dengan pemerintahan daerah. Kemudian pertanyaan terakhir disesi
pertama dari saudara Rio langsung dijawab pak Rano karno. Maslah pembangunan
infrastruktur akan segera direncanakan dan beliaupun menegaskan bahwa dirinya
baru menjabat sebagai Gubernur baru kemarin sejak Agustus 2015, “ribet loh menjadi pemagku jabatan yang
diikat kasus hukum selama 1,5 tahun” ujarnya dalam menjawab pertanyaan saudara Rio.
Selanjutnya sesi kedua pun dibuka
oleh kang dayat senior KMB empat pertanyaan. Pertanyaan pertama pada sesi kedua
pun diawali oleh pertnyaan saudara yusuf darai IPB. Yusuf memberi pernyataan
bahwa di kampus IPB ada yang namanya OMDA atau Organisasi Daerah yang
menampakan persaingan antar OMDA yang sengit dengan men Show segala kemajuan daerah. Kalo di IPB sendiri terdapat dua
agenda OMDA terdekat yang akan dilaksanakan yaitu Gebyar Nusantara (Genus) dan
Festifal Buah dan Bunga Nusantara (FBBN), dalam acara tersebut OMDA diberi
mandat dan kewajiban untuk menamoilkan kebudayaan dan hasil buh dan bunga,
tentu dengan jelas para OMDA melaksanakan persaingan bergengsi untuk menunjukan
cutra baik Daerahnya. Pertanyaannya apakah pemprov banten siap mendukung baik dalam
bentuk moril maupun materil untuk acara bergengsi tersebut karena sejujurnya
kami sangat mengharapkan dukungugan tersebut. Kemudian, pertanyaan kedua
diajukan oleh alumni mahasiswa IPB yang baru lulus tahun kemarin yaitu saudara
Rifqi (mantan ketum KMB Bogor). Terlebih dahulu Rifqi mengajukan sebuah
pernyataan bahwa dia pernah melakukan riset terhadap potensi daerah ujung kulon
dan tejung lesung, Rifqi sangat melihat jauh mengenai potensi tersebut bhkan
beliaupun berpendapat bahwa mahasiswa bukan lagi mencari pekerjaan ketika sudah
lulus tapi dengan tegas Rifqi menyatakan bahwa para sarjana harus menciptakan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat Banten khusunya. “Namun beliau menyatakan bahwa ada masalah dala penyaluran modal
soalnya ketika Rifqi meminjam modal ke Bank banyak sekali hambatannya
diantaranya harus menjadi nasabah minimal 2 tahun lah dan lain sebagainya”
ujar Rifqi dengan tegas meminta pak gubernur menanggapi keluhannya.
Kemudian pertanyaan selanjutanya pun di
ajukan oleh kang Nurul Hayat merupakan mahasiswa pasca sarjana sekaligus Dosen
Untirta, tak bosan-bosan lagi-lagi para penanya mengajkan pernyaataan terlebih
dahulu, kang Nurhayat sempat menyatakan dengan nada tegas bahwa bang Doel
adalah budayawan sejati yang menjunjung tinggi kebudyaan. Kemudain maslaha
kebudayaan di Banten kang Nurhayat menyatakan dirinya pernah melakukan kegiatan
diskusi dengan para sosiolog dan para dosen UI yang hendak melaksanakan riset
di Baduy, bahwa para ilmuwan pun menyatakan kesalahannya telah mengeksplor kebudayaan
Banten yang tidak menjunjung tingggin kearifan lokal. Bahwa sebenarnya
masyarakat Baduy sangat mengharapkan para ilmuan yang melaksanakan riset atau
para wisatawan yang berkunjung melalui proses adat dan meyesuaikan budaya
daerah tersebut. Beliaupun dengan tegas menyatakan bahwa masyarakat Baduy
sebenarnya tidak ingin membuat KTP karena sejatinya KTP mereka adalah
ideentitas mereka yang melekat pada budaya mereka yang diwujudkan dalam bentuk
pakaian khas atau yang sering kita lihat yaitu penutup kepala yang bercorak
batik biru, maka harapannya kedepannya ada plestarian kebudayaan dengan
menerapkan kebijakan wajib dihari tertentu mayarakat Banten berpakaian
kebudayaan , kemudian masyarakat Baduy pun sebenarnya tidak ingin di pasang
tugu patung yang jauh tidak sesuai dengan ciri khas dan kebdayaannya. Maka
dengan tegas Nurhayan pun meminta tanggapan kepada Bang Doel selaku penjunjuang
tinggi kebudayaan. Kemudian pertnyaan ke tiga pun dianjukan oleh saudara Ade
mahasiswa aslal banten yang berkuliah di El-Rahma Education Center yaitu
mengenai keadaan daerahnya, Ade pun menyatakan sebuah slogan bahwa “Rumput tetangga lebih hijau” beliau
menyatakan bahwa pabrik-pabrik di daerahnya (Cikotok) tidak memperhatikan
lingkungan terbukti dengan pencemaran limbah yang merugikan masyarakat sekitar
dalam mendapatkan air bersih dan suasan yang sudah tidak lagi asri. Ade pun
menegaskan agar pemprov Banten memperhatikan daerah perbatasan secara khusus.
Selanjutnya pak gubernur pun
langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut pak Rano langsung menjawab
pertanyaan saudara Yusuf mengenai dukungan pada setip kegiaan kampusnya, dengan
tegas pak gubernur siap mendukung dan kedepannya acara-acara kesenian dan
kebudayaan tersebut harus diprioritaskan bila perlu kedepannya pemmprov Banten
akan menyediakan perlengkapan-perlengkapan kebudyan tersebut seperti sanggar
budaya. Lanjut ke pertanyaan ke dua dsari saudara rifqi masalah peminjaman
modal yaitu hambatannya Banten belum memiliki Bank sendiri karena bank banten
masih gabung dengan jawa barat yaitu bank Jabarbanten yang sebenarnya pemasukan
yang besar itu dari banten sekita 70%, kedepannya banten akan memiliki Bank
sendiri dan beliupun sempat memberikan motivasi kepada Rifqi untuk terus
berusaha mengimplementasikan
cita-citanya dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Lanjut ke jawaban pertanyaan
ke tiga dari kang Nurhayat pak Rano Karno menerangkan bahwa sebenarnya
identitas Banten itu apa? Badak kah, Majid Banten lama kah atau apa? Nah
masalahnya Banten itu tidak punya identitas yang sebenarnya mengenai kebudayaan
seperti jakarta yaitu Monas, Jogja yaitu candi. Maka jika kita sepakat bahwa
identitas Banten adalah masjid Banten Lama maka ya sudah seharusnya kita
membenai identitas tersebut , “ga mau kan
jika identitas Banten itu dakamnya kotor, kumuh, jorok” ujarnya, maka
kedepannya pemprov Banten akan membenai identitas tersebut minimal luarnya.
Kemudian mengenai kebudayaan banten banyak lah kendala untuk melestarikan
kebudayaan tesebut banyak anggapan kuno kristenisasi lah d.l.l dan persoalan
KTP masalhnya itu mengenai identitas agama, nah ini lah yang menjadi
permasalahan mengapa masyarakat Baduy enggan membuat KTP. Kedepannya pemprov
banten akan memaksimalkan dengan sisa waktu yang ada untuk meletarikan
kebudayaan Banten. Kemudain menjawab pertanyaan Fatoni beliau siap memberi
perhatian lebih terhadap daerah perbatasansengan sisa waktu yang ada, orang
aset terbesar kita sebenarnya yan di daerah perbatasn seperti bandara
sukarno-hatta.
Sesi dialog pun telah usai dengan
sedikit lelucon yang dilakukan oleh kang Dayat yang membuat para audient
tertawa terbahak-bahak. Kemudian dilanjutakan ke sesi selanjutanya yaitu
penanaman phon oleh Gubernur Banten dan Wkil DPRD Bogor ditelataran halaman
asrama mahasiswa banten. Dilanjutakan ke acara makan-makan dengan ciri khas
Banten yaitu makan babarengan, ririungan dengan nasi liwet yang diwadahi oleh
daun dengan lauk emas, jengkol gooreng, ikan teri, tempe goreng, lalab dan
sambal pedas buatan Mpok ketring asal betawi. Gubernur dan para mahasiswa pun
terlihat sangat menikmati momen langka tersebut yang di ramaikan pula o;eh
ormas Banten BPKB serta para media. Setelah sesi makan usai di lanjut ke sesi
foto-foto terlihat antusiasme audient untuk dapat berfoto dengan gubernur
Banten yang sekaligus mantan arktor film bang Doel anak sekolah ini. Terdengar
nyeleneh dari mahasiswa Banten “Beruntung
lah boga Gubernur artis’’. Berikut rangkaian acara silaturahmi gubernur banten
Pak Rano Karno beserta aparatur pemerintah lainnya yaitu kang Rizal (KanHub)
dan DPRD beserta staff jajarannya yang dibeking oleh komunitas Bogor hejo dan media. Acara silaturahmi pun telah
usai kemudian pak gubernur pun menyempatkan untuk mengecek keadaan asrama
mahasiswa banten dengan segenap janji akan memperluas asrama hingga akan
membuat asrama untuk mahasiswa putrinya. Taklama itu pak gubenur pun
melanjutakan perjalanan pulang, sungguh sangat terlihat dari wajah Rano Karmo
yang mencerahkan kebahagiaan mampu mengunjungi mahasiswa Banten yang di Bogor.
Selanjutnya KMB akan melaksanakan kegitan refreshing yaitu jalan-jalan ke Anyer
pada tanggal 28-29 Mei 2016.
Penulis Realise : Ramdani
Kantor Redaksi : Sekretariatan Asrama Banten
0 comments:
Post a Comment