Sunday 16 July 2017

RAJA AMPAT "SURGA DARI TIMUR INDONESIA YANG KINI BERDUKA"



 Oleh : Yayat Sudarajat Samara Tunggal
Ketua KMB Bogor Komisariat Universitas Pakuan

Mengapa harus Raja Ampat ?
Betapa keindaahan terumbu karang di Raja Ampat Papua Barat yang mendunia menjadi daya tarik tersendiri bagi turis lokal maupun internasional. Sedikitnya ada 537 spesies koral dan juga 699 hewan tak bertulang belakang di lokasi itu. Beberapa spesies biota laut langka yang belum pernah dijumpai para ilmuwan, bahkan dapat ditemui di Raja Ampat.

Hanya saja, keindahan itu tiba-tiba rusak dan hilang setelah sebuah kapal pesiar MV Caledonian Sky saat melakukan pelayaran menabrak hingga menghancurkan terumbu karang yang terjadi belum lama ini. Hal ini sangat merugikan Indonesia yang saat ini tengah gencar-gencarnya menarik sebanyak mungkin wisatawan mancanegara, mengingat Raja Ampat adalah salah satu surga tersembunyi Indonesia di ufuk timur yang menjadi andalan tujuan utama wisata.

Kandasnya kapal Caledonian Sky ini menimbulkan dampak kerusakan terumbu karang yang begitu luar biasa ekstrim. Investigasi awal yang dilakukan oleh pemerintah setempat menunjukan bahwa terumbu karang yang rusak luasnya mencapai 1600 meter persegi. Parahnya terumbu karang yang rusak akibal kapal MV Caledonian Sky itu berada tepat di jantung Raja Ampat, sebuah pusat keanekaragaman hayati. Terumbu karang yang tumbuh ratusan tahun itu di rusak oleh kapal MV Caledonian Sky dalam waktu kurang dari satu hari, saya sendiri sangat berduka mendengar hal ini, ironis sekaligus memprihatinkaan.

Ini membutuhkan waktu yang sangat panjang bahkan berdekade-dekade untuk memulihkan kembali terumbu karang yang telah rusak dan mati itu, dan itupun mungkin tidak akan sepenuhnya pulih seperti sedia kala, bahkan ikan-ikan yang biasanya memanjakan mata yang melihatnya yang biasa ada disekitaran lokasi itu juga ikut menghilang. Semoga keindahan Raja Ampat tidak menjadi sebuah dongeng yang hilang.

Atas peristiwa duka ini tentu kita amat menyesalkan. Untuk itu kita mendukung pemerintah Indonesia yang sudah membentuk sebuah tim bersama yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga terkait, yakni Kemenko Kemaritiman, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia, Kejaksaan Agung dan Polri serta Pemda setempat terkait kerusakan terumbu karang di Raja Ampat oleh kapal MV Caledonian Sky.

Tim harus cepat bergegas menangani masalah ini hingga tuntas. Baik dari sisi aspek hukum, perdata maupun pidana, dan juga melakukan penghitungan atau pengkajian tentang kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kandasnya kapal MV Caledonian Sky, keselamatan navigasi dan hal-hal terkait lainnya.

Untuk itu perlu keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini. Pemerintah juga harus menempuh segala cara agar Pemilik kapal MV Caledonian Sky bersedia bertanggung-jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, perusakan kekayaan alam seperti terumbu karang, lahan gambut, dan hutan merupakan tindakan kriminal yang ancaman hukumannya adalah pidana penjara. Oleh karena itu, kendati perusahaan asuransi bersedia untuk membayar kerusakan lingkungannya, namun hal tersebut saya fikir tidak dapat menghilangkan aspek pidananya. Sekalipun pemerintah Indonesia akan berhadapan dengan perusahaan milik Inggris Raya, namun sesuai hukum internasional, negara yang benderanya dikibarkan di kapal yang melakukan pelanggaran, dalam hal ini bendera Bahama maka akan ikut pula dilibatkan, maka betapapun itu hukum harus ditegakan,  fiat justitia ruat caelum.

Jika masalahnya Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Bahama, saya fikir karena memang ini menyangkut keselamatan navigasi, maka pemerintah harus menggandeng Organisasi Maritim  Internasional (IMO), Selain itu perlu dorongan dari pemerintah agar pemerhati lingkungan internasional bersedia untuk bersuara mewakili terumbu karang Raja Ampat yang rusak oleh kapal MV Caledonian Sky dan kaptennya Keith Michael Taylor.

Tentunya kejadian ini menjadi suatu pelajaran yang begitu berharga, bahwa sekalipun Raja Ampat kian disukai oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang menggunakan kapal pesiar, namun sikap hati-hati dan waspada perlu dikedepankan agar keindahan alam tetap lestari dan terjaga, sehingga ke depan kejadian seperti ini tidak usah terulang kembali.  


#KMB-Bogor
#SadulurSalemburPageuh
#KMBUnpak

#SahateSarasaSajiwa

Cp :
Dasir/Ketua Umum KMB Bogor          (081519924310)
Yayat/Ketua KMB Komisariat Unpak (085888167246)
Rifqi/Ketua Bidang Infokom                 (087870620594)

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons